AYAH !!!
Ku pegang tanganmu yang mulai kasar
Ku tatap wajahmu yang kian lusuh akan pengorbananmu
Ku rangkul bahumu yang terlihat bungkuk demi kami
Ku papah kau sampai ke pembaringan
Ayah…
Kau selalu bercerita tentang kehidupan
Hingga ku dapat belajar dari ceritamu
Kau selalu bercerita tentang perjuangan
Hingga ku menjadi semangat kala mengingat perjuanganmu
Ayah…
Sering kau bisikan kata sayang ketika ku lelah akan hariku
Sering kau memberiku inspirasi dalam meraih cita-cita
Hingga ku tak pupus untuk berlari mengejar cita-cita dan harapan
Karena kehidupanmu memberikan arti yang berharga untukku
Ayah…
Sempat ku pegang erat tanganmu ketika kau ketakutan
Sempat ku tatap matamu yang penuh dengan air mata
Sempat ku usap kakimu yang terlihat lelah akan langkah kehidupan
Sempat ku menangis ketika kau kesakitan
Ayah…
Saat ini ku menunggumu untuk tersenyum tanpa beban
Ku menunggumu dibalik ruangan yang hening
Ku hadir untuk memberimu semangat dalam melawan rasa sakit
Meski aku tak mampu untuk menjadi penyemangatmu
Ayah…
Jangan pernah kau ucapkan kalimat “tak ingin membebani kami”
Sejatinya kalimat itu dapat membunuh jiwa ini
Jiwa yang perlahan akan rapuh jika tanpamu
Kau pasti kuat dalam ujian-Nya dengan selamat
Iringan do’a dalam munajatku selalu hadir untukmu “Ayah”
Ayah…
Tanpa nafasmu
Tanpa senyumanmu
Bahkan tanpa senda dan tawamu
Kami hanyalah pecundang dalam kehidupan
Karena kau yang selalu mengajari akan keberanian
Ku pegang tanganmu yang mulai kasar
Ku tatap wajahmu yang kian lusuh akan pengorbananmu
Ku rangkul bahumu yang terlihat bungkuk demi kami
Ku papah kau sampai ke pembaringan
Ayah…
Kau selalu bercerita tentang kehidupan
Hingga ku dapat belajar dari ceritamu
Kau selalu bercerita tentang perjuangan
Hingga ku menjadi semangat kala mengingat perjuanganmu
Ayah…
Sering kau bisikan kata sayang ketika ku lelah akan hariku
Sering kau memberiku inspirasi dalam meraih cita-cita
Hingga ku tak pupus untuk berlari mengejar cita-cita dan harapan
Karena kehidupanmu memberikan arti yang berharga untukku
Ayah…
Sempat ku pegang erat tanganmu ketika kau ketakutan
Sempat ku tatap matamu yang penuh dengan air mata
Sempat ku usap kakimu yang terlihat lelah akan langkah kehidupan
Sempat ku menangis ketika kau kesakitan
Ayah…
Saat ini ku menunggumu untuk tersenyum tanpa beban
Ku menunggumu dibalik ruangan yang hening
Ku hadir untuk memberimu semangat dalam melawan rasa sakit
Meski aku tak mampu untuk menjadi penyemangatmu
Ayah…
Jangan pernah kau ucapkan kalimat “tak ingin membebani kami”
Sejatinya kalimat itu dapat membunuh jiwa ini
Jiwa yang perlahan akan rapuh jika tanpamu
Kau pasti kuat dalam ujian-Nya dengan selamat
Iringan do’a dalam munajatku selalu hadir untukmu “Ayah”
Ayah…
Tanpa nafasmu
Tanpa senyumanmu
Bahkan tanpa senda dan tawamu
Kami hanyalah pecundang dalam kehidupan
Karena kau yang selalu mengajari akan keberanian
posted from Bloggeroid
No comments:
Post a Comment